21 Januari 2011

KISI-KISI UAS

FARMAKOLOGI
1.Obat yang dapat menyebabkan depresi susunan saraf pusat dapat menyebabkan efek
2.Obat golongan barbiturate yang mempunyai masa kerja singkat adalah
3.Obat golongan barbiturate dapat bekerja dengan cara
4.Obat golongan barbiturate dapat menyebabkan sesak nafas karena
5.Obat golongan benzodiazepine dibawah ini yang mempunyai masa kerja paling lama adalah
6.Obat golongan benzodizepin yang mempunyai masa kerja pendek adalah
7.Obat golongan benzodiazepine tidak boleh diberikan pada penderita
8.Obat dibawah ini yang bukan termasuk obat psikotropika adalah
9.Orang yang mengkonsumsi sabu sabu akan timbul efek
10.Obat psikotropika dibawah ini yang termasuk golongan I adalah
11.Obat anestesi umum dibawah ini yang dapat diberikan secara intramuskular adalah
12.Obat anestesi umum dibawah ini yang bentuknya gas adalah
13.Obat anestesi umum inhalasi dibawah ini yang mempunyai potensi tinggi adalah
14.Stadium I pada anestesi umum dapat disebut stadium
15.Obat dibawah ini yang dapat memperpanjang masa kerja obat local anestesi adalah
16.Obat anestesi local dibawah ini yang termasuk golongan aminoamida adalah
17.Mekanisme kerja dari obat local anestesi adalah
18.Obat antihistamin dibawah ini yang dapat meningkatkan nafsu makan adalah
19.Obat antihistamin H1 yang tidak menyebabkan ngantuk adalah
20.Obat antihistamin H2 yang menghambat sitokrom P450 adalah
21.Histamin dapat menyebabkan vasodilatasi karena
22.Antihistamin H1 generasi dua adalah
23.Obat antihistamin dibawah ini yang mempunyai efek antiandrogen adalah
24.Antibiotika dibawah ini yang bekerja menghambat sintesa protein adalah
25.Antibiotika dibawah ini yang mempunyai spectrum sempit yaitu hanya untuk pengobatan mikobakteria
26.Golongan penisilin dibawah ini yang tidak dapat diberikan secara oral adalah
27.Yang termasuk sefalosporin generasi 1 adalah
28.Sulfonamid akan bekerja sinergis dengan obat
29.Antibiotika dibawah ini yang paling tepat untuk pengobatan Salmonella typhosa adalah
30.Amoksisilin supaya tidak mudah dirusak betalaktamase maka dapat dikombinasi dengan
31.Obat cacing dibawah ini yang paling tepat untuk pengobatan filariasis adalah
32.Obat cacing yang paling tepat untuk pengobatan Hydatid Cyst adalah
33.Obat dibawah ini yang dapat digunakan untuk infeksi trikomonas adalah
34.Obat cacing dibawah ini yang bekerja menghambat asetilkholin adalah
35.Untuk mencegah meningkatnya hormone pertumbuhan dapat diberikan obat
36.Kelebihan hormone tiroid dapat menyebabkan penyakit
37.Pada laki laki yang infertile dapat dilakukan pengobatan
38.Vitamin yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat di saluran pencernakan adalah
39.Pemberian obat golongan barbiturate dapat menyebabkan efek
40.Obat golongan barbiturate yang mempunyai masa kerja lama adalah
41.Obat golongan benzodiazepin dapat bekerja dengan cara
42.Obat golongan barbiturate dapat meningkatkan efek
43.Obat golongan barbiturate dapat menurunkan tekanan darah karena
44.Hambatan metabolism obat golongan benzodiazepine dapat terjadi pada
45.Obat golongan Benzodiazepin yang mempunyai masa kerja panjang adalah
46.Suatu yang dapat digolongkan sebagai obat psikotropika apabila mempunyai kapasitas untuk menyebabkan
47.Pemberian Amfetamin dapat menyebabkan
48.Midriasis pada waktu melakuklan anestesi umum dapat terjadi pada stadium
49.Pada waktu melakukan anestesi umum dapat terjadi kematian kerena anestesi umum dapat menyebabkan
50.Obat dibawah ini yang dapat digunakan sebagai preanestesi umum adalah
51.Obat anestesi local dibawah ini yang termasuk golongan aminoester adalah
52.Epinerprin dapat digunakan untuk memperpanjang masa kerja obat local anestesi karena dapat
53.Obat antikolinergik dibawah ini yang dapat digunakan sebagai preanestesi umum adalah
54.Obat dibawah ini yang dapat menyebabkan pelepasan histamine adalah
55.Pemberian histamine dapat menyebabkan
56.Obat antihishistamin dibawah ini yang dapat menghambat sekresi asam lambung adalah
57.Antihistamin dapat menghambat sekresi asam lambung karena
58.Obat antihistamin dibawah ini yang sering menyebabkan efek sedative adalah
59.Simetidin dapat menimbulkan efek samping laki laki yaitu
60.Obat antihistamin yang menghambat reseptor H2 dapat digunakan sebagai obat
61.Pemberian Streptomisin dapat menimbulkan efek
62.Obat dibawah ini yang bekerja menghambat betalaktamase adalah
63.Obat dibawah ini yang bekerja menghambatsintesa protein adalah
64.Obat golongan penisilin yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi stafilokokus adalah
65.Antibiotika dibawah ini yang paling tepat untuk pengobatan mikobakterium TBC adalah
66.Antibiotika makrolid yang tahan terhadap asam lambung adalah
67.Tetrasiklin dibawah ini yang mempunya masa kerja panjang adalah
68.Obat antiviral dapat bekerja dengan cara
69.Obat anti malaria dibawah ini yang bekerja menghambat dehidrofolat reduktase plasmodium adalah
70.Obat cacing yang paling tepat untuk pengobatan askariasis adalah
71.Akromegali dapat disebabkan oleh
72.Oksitosin dapat digunakan untuk
73.Produksi hormone progesterone dapat dipengaruhi oleh
74.Insulin dapat meurunkan kadar gula darah sebab insulin dapat
75.Obat dibawah ini yang dapat digunakan sebagai anti estrogen dalah
76.Produksi estrogen dapat dipengaruhi oleh
77.Diklinik estrogen digunakan untuk pengobatan
78.Anemia Penisiosa dapat terjadi karena kekurangan vitamin
79. Vitamin yang dapat digunakan sebagai antioksidant adalah
80. Vitamin yang dapat mempengaruhi proses pembekuan darah adalah


KOMUNITAS

Kesehatan Lingkungan


MAKANAN
Makanan adalah semua substansi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi lain yang digunakan untuk pengobatan. Air tidak termasuk dalam kategori makanan karena merupakan elemen yang vital bagi kehidupan.

Tiga fungsi makanan :
1.Sebagai sumber energi
2.Sebagai zat pembangun  utk membangun jaringan tubuh yang baru, memelihara, dan memperbaiki jaringan tubuh yang sudah tua.
3.Sebagai zat pengatur karena makanan turut serta mengatur proses alami, kimia dan proses faal dalam tubuh.

SANITASI MAKANAN
Adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia.

Tujuan upaya sanitasi makanan :
1.Menjamin keamanan dan kebersihan makanan
2.Mencegah penularan wabah penyakit
3.Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat
4.Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan

Tahapan yang harus diperhatikan :
1.Keamanan dan kebersihan produk makanan yang di produksi
2.Kebersihan individu dalam pengolahan produk makanan
3.Keamanan terhadap penyediaan air
4.Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran
5.Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan
6.Pencucian dan pembersihan alat perlengkapan

Faktor-faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya bagi manusia :
1.Kontaminasi
Kontaminasi pada makanan dapat disebabkan oleh :
1.Parasit, misalnya cacing dan amuba
2.Golongan mikroorganisme, misalnya salmonela dan shigela
3.Zat kimia, misalnya bahan pengawet dan pewarna
4.Bahan-bahan radioaktif, misal : kobalt dan uranium
5.Toksin atau racun yang dihasilkan oleh mikroorganisme, seperti stafilokokus dan Clostradium botulinum
2.Makanan yang pada dasarnya telah mengandung zat berbahaya, tetapi tetap dikonsumsi manusia karena ketidaktahuan, dapat dibagi menjadi 3 golongan :
1.Secara alami makanan itu telah mengandung zat kimia beracun, misalnya singkong yang mengandung HCN, ikan dan kerang yang mengandung unsur toksik tertentu (logam berat, mis : Hg dan Cd) yang dapat melumpuhkan sistem saraf dan nafas.
2.Makanan dijadikan sebagai media perkembangbiakan sehingga dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia, misalnya dalam kasus keracunan makanan akibat bakteri (bacterial food poisoning)
3.Makanan sebagai perantara. Jika suatu makanan yang terkontaminasi dikonsumsi manusia, di dalam tubuh manusia agens penyakit pada makanan itu memerlukan masa inkubasi untuk berkembang biak dan setelah beberapa hari dapat mengakibatkan munculnya gejala penyakit. Contoh penyakitnya antara lain typhoid abdominalis dan disentri basiler.

PENGAWETAN MAKANAN
Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.
Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan. Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.
Tujuan
Sejak manusia dapat berbudidaya tanaman dan hewan, hasil produksi panen menjadi berlimpah. Namun bahan-bahan tersebut ada yang cepat busuk, makanan yang disimpan dapat menjadi rusak, misalnya karena oksidasi atau benturan. Contohnya lemak menjadi tengik karena mengalami reaksi oksidasi radikal bebas. Untuk menangani hal tersebut, manusia melakukan pengawetan pangan, sehingga bahan makanan dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja, namun dengan batas kadaluarsa, dan kandungan kimia dan bahan makanan dapat dipertahankan. Selain itu, pengawetan makanan juga dapat membuat bahan-bahan yang tidak dikehendaki seperti racun alami dan sebagainya dinetralkan atau disingkirkan dari bahan makanan.

Usaha pengawetan makanan sudah dilakukan sejak dahulu, yang dimulai dengan cara pengasapan atau pengeringan.
Pengawetan makanan mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
1.Segi Ekonomi
Makanan yang diawetkan dapat dikonsumsi atau dijual ke tempat-tempat yang jauh kapan saja dan tanpa mengurangi kualitas makanan. Dengan begitu, kelebihan makanan di suatu daerah dapat diperluas pemasarannya, tanpa terikat waktu. Contohnya : kripik buah di kota Batu-malang (apel, nangka, semangka dll). Buah yang sudah diolah menjadi kripik akan lebih tahan lama dibandingkan buah asli dan tentu saja harga jualnya lebih tinggi karena bisa dijadikan oleh-oleh.
2.Mempermudah transportasi
Di Indonesia yang beriklim tropis, makanan mudah sekali membusuk. Dengan adanya pengawetan, makanan dapat dipertahankan sehingga akan mempermudah pengiriman makanan.
3.Mudah dihidangkan
Sebagian makanan yang telah diawetkan siap dihidangkan. Dengan begitu, untuk pola kehidupan masyarakat modern, masalah kendala waktu dapat diatasi. Contohnya : nugget dan mie instant (tetapi tidak baik juga apabila sering mengkonsumsi makanan yang diawetkan tersebut karena banyak penambahan zat lainnya)
4.Bermanfaat dalam keadaan tertentu
Misalnya dalam keadaan bencana alam, kelaparan, pengungsian, peperangan dan daerah terpencil yang susah dijangkau,mis: desa karangpatihan,kec.Balong, Ponorogo yang sering disebut desa idiot). Bantuan makanan yang telah diawetkan dapat segera di datangkan dari daerah lain. Contohnya : daging sapi qurban yang dijadikan kornet.

Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas dunia.
1. Pendinginan
Teknik ini adalah teknik yang paling terkenal karena sering digunakan oleh masyarakat umum di desa dan di kota. Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah memasukkan makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat rendah. Untuk mendinginkan makanan atau minuman bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari es atau bisa juga dengan menaruh di wadah yang berisi es.
Biasanya para nelayan menggunakan wadah yang berisi es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Di rumah-rumah biasanya menggunakan lemari es untuk mengawetkan sayur, buah, daging, sosis, telur, dan lain sebagainya. Suhu untuk mendinginkan makanan biasa biasanya bersuhu 15 derajat celsius. Sedangkan agar tahan lama biasanya disimpan pada tempat yang bersuhu 0 sampai -4 derajat selsius.
2. Pengasapan
Cara pengasapan adalah dengan menaruh makanan dalam kotak yang kemudian diasapi dari bawah.
Teknik pengasapan sebenarnya tidak membuat makanan menjadi awet dalam jangka waktu yang lama, karena diperlukan perpaduan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.
3. Pengalengan
Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke dalam kaleng alumunium atau bahan logam lainnya, lalu diberi zat kimia sebagai pengawet seperti garam, asam, gula dan sebagainya. Bahan yang dikalengkan biasanya sayur-sayuran, daging, ikan, buah-buahan, susu, kopi, dan banyak lagi macamnya. Tehnik pengalengan termasuk paduan teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimia yaitu dengan memberi zat pengawet, sedangkan fisika karena dikalengi dalam ruang hampa udara.
4. Pengeringan
Mikro organisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan.
5. Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya.
6. Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan.

Prinsip pengawetan pangan ada tiga, yaitu:
1.Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial;
2.Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan; dan
3.Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama. Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial dapat dilakukan dengan cara:
mencegah masuknya mikroorganisme (bekerja dengan aseptis);
mengeluarkan mikroorganisme, misalnya dengan proses filtrasi;
menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme, misalnya dengan penggunaan suhu rendah, pengeringan, penggunaan kondisi anaerobik atau penggunaan pengawet kimia;
membunuh mikroorganisme, misalnya dengan sterilisasi atau radiasi.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat.
Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup".

Dokumen AMDAL terdiri dari :
Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

AMDAL digunakan untuk:
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1.Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
2.Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
3.Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006
4.Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008






PERAN PERAWAT THD KESEHATAN LINGKUNGAN
Harus dipahami dulu :
Yang dimaksud keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelaksanaannya berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yg komprehensif. Ditujukan kepada individu,keluarga,dan masyarakat baik yg sakit maupun yg sehat.
Salah satu peranan perawat ditujukan untuk masyarakat dengan masalah – masalah yang kompleks termasuk masalah kesehatan lingkungan. Sebagaimana diketahui juga bahwa salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan seseorang adalah lingkungan. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
Dengan alasan tersebut seorang perawat yang telah mempelajari ilmu-ilmu kesehatan lingkungan dapat mengetahui masalah kesehatan di Indonesia kemudian dapat turut memecahkan masalah-masalah tersebut sesuai kemampuan. Seperti membantu program pemerintah tentang Keluarga Berencana, Sanitasi Lingkungan, Promosi Kesehatan termasuk menggalakkan Penelitian untuk mencapai paradigma kesehatan yang optimal.
Wii Pointer #1 Normal